SULBAR-KABARTA.COM, MAMUJU – Data terbaru menunjukkan tren penurunan angka prevalensi stunting Sulawesi Barat terus berlanjut di tahun 2024. Hal ini mengindikasikan keberhasilan berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah.
Berdasarkan publikasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada Desember 2024, angka prevalensi stunting di provinsi ini tercatat sebesar 28,09 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan data tahun 2023 yang berada di angka 30,3 persen.
Penurunan ini menjadi indikasi positif bahwa upayaMulti-sektoral yang meliputi peningkatan gizi, sanitasi, dan kesadaran akan pentingnya gizi anak usia dini mulai membuahkan hasil yang signifikan.
Meskipun terjadi penurunan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menyadari bahwa angka ini masih memerlukan perhatian lebih lanjut untuk mencapai target nasional.
Karena itu, berbagai program terus digencarkan, termasuk penguatan posyandu, pemberian makanan tambahan bergizi, serta edukasi kepada ibu hamil dan keluarga mengenai pencegahan stunting.
Selain itu, untuk pemenuhan gizi masyarakat Pemerintah Provinsi Sulbar melakukan intervensi penyediaan pangan bergizi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Program pemerintah yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sebelumnya juga telah memaparkan data penimbangan balita hingga 31 Januari 2024, di mana prevalensi stunting tercatat sebesar 26,98 persen dari balita yang diukur.
Meskipun data ini merupakan data awal tahun, namun memperkuat sinyalemen penurunan angka stunting di Sulawesi Barat.